08 May 2024


Jajaran pimpinan UNESA dan CI UNESA hadiri board meeting dengan pihak CI CCNU Tiongkok, salah satunya membahas UNESA sebagai pusat tes kemahiran bahasa Mandarin di Indonesia.
Unesa.ac.id. URABAYA—Ada kabar baik datang dari Confucius Institute (CI) Universitas Negeri Surabaya. Melalui kemitraan yang terjalin lama dengan CCNU (Central China Normal University) Tiongkok, CI UNESA menjadi pusat resmi tes bahasa Mandarin, HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) atau HSKK di Indonesia.
Direktur CI UNESA, Sueb, S.Pd., M.Pd., menuturkan bahwa CI UNESA sudah siap sebagai pusat tes kemahiran bahasa Mandarin yang rencananya mulai dilaksanakan tahun 2024 ini.
"Persiapan sudah kami lakukan sesuai dengan standarisasi yang digunakan di CCNU Tiongkok. Hal ini sudah kami sampaikan dan bahas bersama CI CCNU dalam Board Meeting beberapa waktu lalu," ucap Sueb di UNESA pada Selasa, 7 Mei 2024.
Dia menambahkan, pembukaan layanan tes kemahiran bahasa Mandarin di UNESA melalui CI satu sisi untuk memperkuat dan memperluas ekosistem pembelajaran bahasa Mandarin di Indonesia.
"Kita sudah bermitra lama dengan CI CCNU dalam program pembelajaran bahasa Mandarin, pertukaran budaya Tiongkok-Indonesia, dan program unggulan lainnya. Aspek pembelajaran dan pertukaran kan sudah lama kita dijalankan. Nah, sekarang itu untuk tes kemahirannya kita inisiasi di UNESA," bebernya.
Dengan adanya pusat resmi tes kemahiran bahasa Mandarin di UNESA diharapkan bisa memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang akan mengetes kemampuan bahasanya untuk kebutuhan bekerja atau belajar di Tiongkok.
"Sistem tesnya sudah tidak diragukan lagi, karena kami bermitra dan bekerja sama langsung dengan pihak CCNU di Tiongkok. Standarnya pun ikut CCNU Tiongkok," tandasnya.
Dr. Martadi, M.Sn., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi UNESA, menuturkan bahwa CI UNESA yang berada di UNESA Kampus 3 Surabaya, Jalan Prof. Dr. Moestopo sangat layak menjadi pelaksana tes kemahiran bahasa Mandarin (HSK) sekaligus sebagai pusat tes resmi HSK.
Hal ini dapat memperbesar peran CI UNESA untuk masyarakat termasuk mempromosikan pembelajaran bahasa Mandarin di tengah masyarakat. "Peran CI bisa lebih besar, menjadi pusat pembelajaran bahasa Mandarin, pertukaran budaya Indonesia-Tiongkok, pusat tes HSK, beasiswa, diplomasi, dan lain-lain," ucapnya.
Dia berharap, kemitraan CI UNESA dan CCNU sebagai platform untuk kolaborasi yang lebih mendalam, di antaranya memfasilitasi pertukaran dosen, pakar atau profesor CCNU untuk mengajar di UNESA dan sebaliknya, inisiasi penelitian kolaboratif, pendidikan profesi guru, dan program pengembangan program studi dan fakultas baru.
"Dengan memanfaatkan kekuatan dan sumber daya masing-masing, kami sangat percaya kita dapat menciptakan hubungan sinergis yang tidak hanya bermanfaat bagi institusi, melainkan juga bagi komunitas akademis yang lebih luas,” harapnya. []
***
Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam*
Foto: tim Direktorat Humas