07 May 2024


Wakil Rektor IV (tengah), Direktur TIK dan Kerja Sama (paling kanan), Direktur CI UNESA (paling kiri) dan jajaran pengurus CI UNESA meeting dengan jajaran pimpinan CI dan CCNU Tiongkok.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Confucius Institute (CI) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan Central China Normal University (CCNU) membahas berbagai capaian dan target serta program baru dalam Board Meeting secara daring pada Selasa, 30 April 2024 lalu.
Kegiatan bertajuk "One Step Ahead" ini dihadiri jajaran pimpinan universitas, UNESA dan CCNU, juga jajaran pimpinan CI dua kampus tersebut. Direktur CI UNESA, Sueb, S.Pd., M.Pd., menyampaikan beberapa laporan termasuk pelaksanaan program 2023 dan 2024.
Adapun program yang dilaksanakan, seperti, pendidikan bahasa Mandarin yang melibatkan seribu lebih pelajar. Program ini dikemas dalam serbagai seminar dan workshops.
Selanjutnya, ada program pertukaran budaya Indonesia-Tiongkok yang di dalamnya ada seminar dan workshop, kompetisi atau lomba-lomba, dan kunjungan budaya. Lalu, ada program penguatan kemitraan yang di dalamnya terdiri dari kegiatan teaching sites atau partners untuk 2024, dan aliansi atau penguatan kemitraan CI di Indonesia.
"Program yang sudah kami lakukan dan terus dikembangkan ke depan yaitu, pengajaran bahasa Mandarin, penguatan kemitraan atau partnership, pertukaran budaya Tiongkok-Indonesia, dan peningkatan kualitas pengajaran," bebernya.
Jajaran pimpinan CI CCNU Tiongkok hadiri board meeting bersama pimpinan universitas dan CI UNESA
Dia menambahkan, pertemuan ini juga membahas berbagai program yang akan dilakukan tahun 2024. Pertama, CI UNESA menjadi pusat resmi untuk tes HSK/HSKK. Kedua, workshop untuk guru-guru bahasa Mandarin Indonesia. Ketiga, seminar kebudayaan Indonesia-Tiongkok. Keempat, pendanaan untuk riset dan community service programs.
Kelima, board meeting 2024 di Surabaya-Indonesia. Keenam, sistem untuk men-support internasionalisasi institusi. Ketujuh, penguatan partner CI di Indonesia untuk percepatan dan peningkatan program akademik dan non-akademik.
Dalam sambutannya, Dr. Martadi, M.Sn., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi, dan Komunikasi UNESA, menyampaikan bahwa CI UNESA telah menjadi katalisator dalam pengembangan lembaga dan SDM di Indonesia.
Peran CI telah mendorong lebih dari ratusan mahasiswa dalam program pertukaran pelajar sehingga terjadi pemahaman lintas budaya dan keunggulan akademik tingkat internasional. “CI UNESA memainkan peran penting tidak hanya dalam pendidikan bahasa Mandarin, tetapi juga sebagai pusat internasionalisasi yang dinamis," ucapnya.
Lembaga ini juga berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan UNESA dengan berbagai lembaga di Tiongkok, sehingga mampu memfasilitasi kolaborasi akademik dan pertukaran budaya. Inisiatif seperti inilah yang perlu diperluas, pembaruan inovasi, dan menumbuhkan pola pikir global di kalangan mahasiswa dan dosen.
“Kami juga menganggap bahwa CCNU tidak hanya sekadar mitra, melainkan saudara. Kami berharap terjalinnya hubungan yang lebih dalam sebagai sister campus antara UNESA dan CCNU, dimulai dari Confucius Institute di UNESA," harapnya.[]
***
Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim Humas